Jemariku mengusap tetes airmata
dipipimu
dingin senyum disudut bibir
menyeruak sebuah tabir
getir…
nada nada sepi
menghilang sesaat
berganti dengan deru-deru hati
berseru dalam detak jantungmu
yang semakin tinggi
tak menentu…
tiada rasa istimewa bagi sepi
yang menerkam
lewati jendela malam
kereta anjlok
di persawahan.
getir…. seorang kekasih ditinggalkan cinta tepat di hadapannya…
dihadapanmu .. hehe 🙂
makasih apresiasinya kawan..