Sunyi yang membawa luka
ketika terdengar nama terurai
ribuan tangis menghias malam
pada deretan kematian
yang datang tiba-tiba
Panik mencengkeram
dada dilumuri ketakutan
ada yang pasrah
ada yang tidak percaya
ada yang tidak mau tahu
Jalan menuju kematian
hanya hitungan detik
angin tak sempat iba
takdir tak mampu ditolak
langit pun terluka
Tangis pecah, darah membeku
di pembaringan
di trotoar jalanan
disudut hati anak-anak
yang kehilangan
Matahari menyengat seharian
hingga senja datang
membawa bercak malam
menelan sepi yang menikam
pada kota mati sebelum pagi
Langit tak lagi melukis bintang
mimpi tiba-tiba menghilang
pada kecepatan cahaya
ditikungan waktu
saat musim hujan datang
Adakah badai menanti disana?